Jumat, 02 Desember 2011

Temperatur di Lautan

0 komentar
Temperatur adalah salah satu sifat fisik yang paling penting dari air laut. Salinitas dan temperatur bersama-sama mengontrol densitas air laut. Temperatur air laut mengontrol distribusi dari organisme laut dan ikan. Karena temperatur dapat mempengaruhi proses kimia (metabolisme), temperatur air laut memiliki efek yang besar pada proses kehidupan ikan.
Perubahan temperatur air laut dapat mengakibatkan perubahan aktivitas tubuh pada ikan. suhu permukaan laut mempengaruhi sifat udara permukaan di atas lautan. struktur suhu vertikal mempengaruhi propagasi suara di laut dan oleh karena itu penting untuk perang anti-kapal selam. Suhu air laut merupakan indikasi perubahan lainnya dan kondisi di laut seperti intensitas upwelling, arus, dan batas massa air (Reddy, 2001).
Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda berkaitan dengan energi termis yang terkandung dalam benda tersebut. Makin besar energi termisnya, makin besar temperaturnya. Ada beberapa yang dapat digunakan untuk menentukan suhu mutlak T. Satuan dari T adalah Kelvin, yang memiliki simbol K. Proses dasar yang digunakan untuk menentukan skala suhu mutlak atas kisaran suhu yang ditemukan di laut meliputi (Soulen dan Fogle, 1997): 1) hukum gas yang berhubungan tekanan untuk temperatur gas ideal dengan koreksi untuk kerapatan gas; dan 2) gangguan tegangan dari resistensi R (Stewart, 2008).
            Stewart (2008) juga menambahkan, temperatur merupakan ukuran energi gerakan molekul dan dinotasikan dengan T. Satuan internasional untuk temperatur adalah K (Kelvin) atau oC (Celcius), dimana :  t [oC] = T [K] - 273,15. 
Sebaran Temperatur Permukaan Laut (oC).

Perubahan tekanan, evaporasi, hujan, masukan air sungai serta pembekuan dan pencairan es merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi temperatur (Surinati,2009).

Distribusi Temperatur terhadap Kedalaman
            Secara umum, temperatur di laut akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman. Pada kedalaman 200-300 meter dan 1000 meter, temperatur akan turun dengan cepat. Daerah ini dikenal sebagai termoklin permanen. Pada lapisan 1000 meter kebawah menuju dasar laut tidak  mengalami variasi musiman dan temperatur turun perlahan antara 0oC dan 3oC. Di atas termoklin pemanen, distribusi temperatur terhadap kedalaman menunjukkan variasi musiman terutama di lintang tengah. Pada musim dingin, ketika temperatur rendah  lapisan permukaan tercampur akan melebar ke termoklin pemanen. Pada musim panas, temperatur permukaan naik, termoklin musiman sering terbentuk di atas termoklin pemanen. Termoklin musiman terbentuk pada musim semi dan maksimum (laju perubahan tempeatur terbesar/gradien temperatur paling tajam) terjadi pada musim panas. Angin musim dingin yang dingin dan kuat meningkatkan kedalamn termoklin musiman dengan cepat dan menurunkan gradien tempeatur, selanjutnya lapisan campuran akan mencapai ketebalan penuh sebesar 200-300 meter. Di lintang rendah (ekuator) tidak terdapat musim dingin, sehingga termoklin musiman menjadi pemanen dan bergabung dengan termoklin pemanen pada kedalaman 100-150 meter. Di lintang tinggi yang lebih besar dari 60o, tidak ada termoklin pemanen.

 
Sebaran Temperatur Terhadap Kedalaman (Supangat, 2000).


Leave a Reply

Labels

 
PERPUSTAKAAN MARINE SCIENCE 07 © 2011

TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG KE LAMAN KAMI