Arus
laut merupakan salah satu parameter oseanografi yang banyak mendapat
perhatian tidak hanya dalam masalah
kelautan saja tetapi juga mendapat perhatian yang besar dalam masalah atmosfer
khususnya yang berkaitan dengan cuaca dan iklim. Dalam masalah kelautan arus
laut mempunyai peranan penting dalam
sistem ekologi laut, pemanfaatan laut sebagai sarana transportasi dan usaha
penanggulangan pencemaran laut (Arief, 1994). Pola sirkulasi arus laut
mempunyai peranan yang sangat penting dalam daur biota laut terutama pada tahap
planktonik dan penyebaran makanan bagi biota yang hidupnya bersifat menetap di
perairan tertentu. Dalam transportasi pola sirkulasi arus laut dimanfaatkan
untuk mencapai suatu daerah tertentu maupun untuk mempercepat waktu pelayaran.
Terhadap polutan pola sirkulasi arus laut menentukan pola penyebaran zat
pencemar yang terdapat dalam kolom air.
Menurut
letaknya arus dibagi menjadi dua, yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas
adalah arus yang bergerak di permukaan laut, bergerak dengan arah horizontal
dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin; Sedangkan arus bawah (Deep-water Circulation) adalah arus yang
bergerak dibawah permukaan laut arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola
sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke daerah ekuator. Faktor
utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di kedalaman samudera adalah
densitas air laut.
Pond
dan Pickard 1983, mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya,
terbagi atas :
a. Gerakan dorongan angin
Angin
adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin
mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang
dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman
hingga tidak berpengaruh sama sekali.
b. Gerakan termohalin
Perubahan
densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas antara dua massa air
yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air
sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin (thermohaline circulation).
c. Arus Pasut
Arus
yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa.
Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.
d. Turbulensi
Suatu
gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya
gesekan antar lapisan.
e. Tsunami
Sering
disebut sebagai gelombang seismic
yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat etrjadi gempa.
f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary
Pola Sirkulasi Arus Global
Terdapat
tiga macam bentuk arus permukaan. Perlu dijelaskan bahwa sebenarnya di laut
masih terdapat banyak arus-arus lain yang lebih kecil yang terdapat di
daerah-daerah tertentu. Tiga macam arus tersebut adalah :
1. Arus yang mengelilingi
daerah kutub selatan (Antartic
Circumpolar Current) yang terdapat pada telak lintang 60° Selatan.
2. Aliran air di daerah ekuator
yang mengalir dari arah barat ke timur, tetapi dibatasi oleh arus-arus sejajar
yang mengalir dari timur ke barat, baik di belahan bumi utara maupun di belahan
bumi selatan.
3. Daerah subtropical ditandai oleh adanya
arus-arus berputar yang dikenal sebagai gyre. Aliran air yang terdapat di
belahan bumi utara mengalir searah jarum jam, sedangkan yang terdapat di
belahan bumi selatan mengalir berlawanan dengan arah jarum jam. Arus Gyre disebabkan oleh adanya gaya Coriolis yaitu gaya yang membelokkan
arah arus akibat dari rotasi bumi.
Gyre
Arus yang
Dibangkitkan oleh Angin
Angin
yang berhembus di permukaan perairan akan menimbulkan wind wave, yaitu gelombang yang ditimbulkan oleh angin. Peristiwa
ini merupakan pemindahan tenaga angin menjadi tenaga gelombang di permukaan air
dan gelombang itu sendiri meneruskan tenaganya kepada peristiwa lainnya
diantaranya gerakan molekul air. Selain menimbulkan gelombang di permukaan air,
angin juga dapat menyebabkan terjadinya arus (Farita, 2006).
Angin
adalah salah satu faktor yang paling bervariasi dalam membangkitkan arus. Angin
yang secara periodik mempunyai pengaruh nyata terhadap arah dari arus permukaan
(Hutabarat dan Evans, 1985). Model arus yang dibangkitkan oleh angin untuk daerah utara katulistiwa dijelaskan oleh
gambar di bawah, sedangkan untuk di daerah selatan katulistiwa gaya Coriolis membelokkan arus ke kiri
(berlawanan arah jarum jam).
Sketsa arus yang
Dibangkitkan oleh Angin di Utara Katulistiwa
(Vo: kecepatan angin, Fb:
gesekan dasar, Fc: gaya Coriolis, F:
Angin)
(Pickard and Emery, 1990)
Arus
merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di
dunia, atau pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju
keseimbangan (Hutabarat dan Evan, 1985). Nontji (1987) menyebutkan bahwa selain
disebabkan oleh angin, arus juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain bentuk topografi dasar laut dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya, adanya
gaya Coriolis, perbedaan tekanan dan
penyebaran kerapatan air laut serta pengaruh peristiwa pasang surut. Arus juga
merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.